Jadi Perawat Antara Kaya dan Miskin

Judulnya memang nyeleneh, tapi ayo anda tela'ah. jangan baca hanya sebagian dari isi artikel ini melainkan keseluruhannya. penulis akan mengulas tulisan ini dengan bijak.
Seperti yang kita ketahui, berapa sih penghasilan perawat? 
Yang bertitel PNS pun sulit rasanya dibilang kaya, apalagi kalau sudah nikah. Yang di swasta, LN, nyambi praktik mandiri? (Mungkin). Jika yang honor & sukwan? Ahh sudahlah..

Sejatinya saya yakin perawat ini adalah orang-orang yang dari keluarga mampu bahkan kaya. Toh buktinya kita bisa jadi perawat yang biaya kuliahnya mahal. Iya kan?
Tunggu dulu... Itukan orang tua kita yg mampu atau kaya. Nah kitanya bagaimana?
Seperti quote yang bilang "Di usia saya yang sekarang bukan lagi siapa orangtua saya, apa yang mereka punya. Tapi SIAPA SAYA & APA YANG SAYA PUNYA". Harus setuju yes.. Kadang lucu rasanya liat sistem pemerintahan kita. Serius lucu. Di sisi lain pemerintah menetapkan aturan agar karyawan/buruh di gaji sesuai UMP/UMR/UMK yang ditetapkan oleh pemerintah sendiri. WAJIB itu hukumnya perusahaan memberi upah sesuai seperti itu, jika macam-macam bisa di tendang tuh swasta. Tapi yang jadi lucunya merekalah yang melanggar aturan. Lihat saja honorer, miris bangat. Gajinya jauuuh dari KHL (kebutuhan hidup layak). Bisanya mewajibkan swasta tapi tidak lihat diri sendiri.

Makanya perawat honorer adalah Perbudakan di dunia kesehatan. Bukan masalah ikhlas atau tidak bersyukur, tapi ini masalah kemanusiaan. Tahu nggak cara hitung-hitungan gaji honorer? Semisal guru. Ngajar 4 jam sehari. Perjam dapat 20 ribu. Seminggu 6 hari. 20x4x6 = 480 ribu. Kalau sebulan? 480x4= 1,92jt. Harusnya seperti itu. Tapi kenyataannya. Hanya gaji seminggulah yg di bayar tiap bulan. Gaji 3 minggunya nggak di hitung. Yah jadi dapat 480 ribu deh.

Kalau perawat honorer? Yah cukup hitung aja 8jm/hr. Libur 1hr/minggu. 8x20x6= 960rb. Kurang lebihnya seperti itu. Tapi banyak yang di bawah itu juga. Padahal itukan hitungan gaji seminggu yang dijadikan gaji sebulan. bahkan Salah satu Puskesmas yang ada di Bima, Perawat honornya bilang gajinya 500 ribu/3 bulan. dan bahkan teman saya yang bekerja di Rumah Sakit Kabupaten yang ada di Bima perawatnya di Gaji tiap 6 bulan hanya sebesar 800 ribu/6 bulan. Yaaaa 6 bulan, orang makassar bilang Kodoooooonk....

Banyak sejawat yang berpenghasilan cukup. Tapi banyak pula yang belum cukup. Dari keluhan yang penulis baca dan dengar dari beberapa rekan saya yang bekerja di Puskesmas dan Rumah Sakit dapat  di simpulkan masih banyak gaji perawat yang 300 ribu - 600 ribu, malah sukwan juga ada. 

Ini masuk dalam katagori apakah?
Menurut bank dunia yang masuk katagori garis kemiskinan itu yang pendapatannya 2 dolar/hr. Dollar 12 ribu =24 ribu x 30 = 720 ribu. Itulah penghasilan perbulan orang yang ada di garis kemiskinan. Jika di bawah itu. Ya pasti miskin. penulis nggak bermaksud menghina melainkan kita bicara realitas bukan konsep. penulis cinta profesi ini. penulis menginginkan sejawat buka mata dan cepat sadar, tidak ada lagi keluhan-keluhan dari perawat lagi. 
SOLUSI? Cari pekerjaan sampingan buat sejawat yg merasa pendapatan masih kurang. Jangan malu selama halal.
Turunkan gengsi dibalik seragam putih tersebut. Bukankah Baginda Nabi kita yaitu Muhammad SAW berdagang? Jadi lakukanlah apa saja, berdagang, home care, praktik mandiri. Berdagangpun bisa yang berhububgan dengan kesehatan, obat herba, Alkes, Baju, Buku kesehatan dll contohnya
Berdagang di luar kesehatan pun sangat boleh.
Jangan meratapi keadaan. Bukankan khalifah saydina ALI pernah berujar "Seandainya kemiskinan itu berwujud manusia, niscaya aku akan membunuhnya!" Begini maksudnya. Tak usahlah terlalu di pikirkan penghasilan yang kurang dari hasil kerja sebagai perawat. Ikhlaslah dan syukuri saja. Anggap ini tabungan AKHIRAT. Buat tabungan di dunia (makan, baju, pendidikan anak, susu dll) Cari dari sampingan. Jangan lupa sedekah, tahajud, duha agar lancar rezekinya. Jadi paskan, Dunia akhirat kita dapati..!!!.
Selamat jadi perawat-perawat yang tangguh, Bukan perawat pengeluh. Yuk... Kita menjemput Rezeki, bukan hanya berdiam diri.

Iwansyah
Iwansyah Seorang Penulis Pemula Yang Mengasah Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "Jadi Perawat Antara Kaya dan Miskin"